Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 07:50:09【Resep】701 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Belanja kebutuhan hewan peliharaan secara daring. ANTARA/HO-Pet123 Indonesia.fenomena do

fenomena doom spending menuntut adanya kebijakan publik yang proaktif, baik melalui regulasi industri keuangan maupun program literasi yang terarah, agar manfaat konsumsi tetap terjaga tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan generasi mendatang
Jakarta (ANTARA) - Di saat banyak pengamat ekonomi meramalkan kelesuan konsumsi ketika kengakpastian global meningkat, muncul paradoks baru: generasi muda atau Gen Z yang menunjukkan kecenderungan menghabiskan uang lebih, sebuah fenomena yang populer disebut doom spending.
Istilah ini memotret perilaku konsumtif yang lahir dari rasa ngak menentu terhadap masa depan; alih-alih menabung banyak untuk jaminan kelak, sebagian orang memilih "menikmati hari ini" sebagai bentuk pelampiasan, penghiburan, atau pernyataan identitas.
Fenomena itu ngak hanya soal psikologi individu. Dalam skala makro, dorongan pengeluaran ini memberi napas baru pada rantai nilai ekonomi yang menyuntikkan permintaan ke sektor riil, digital, dan kreatif yang sedang tumbuh.
Doom spending adalah perilaku konsumsi berlebihan atau impulsif ketika individu merasa masa depan suram atau penuh kengakpastian. Ini berbeda dari konsumsi normal karena motifnya lebih kuat terkait pelarian emosional, copingterhadap stres, atau mencari kepuasan instan di tengah kecemasan kolektif.
Gen Z sebagai generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an adalah generasi yang paling sering dikaitkan dengan pola ini karena kombinasi beberapa faktor: keterpaparan informasi (seringkali negatif) lewat media sosial; kengakpastian pekerjaan dan karier di era disrupsi; beban biaya hidup di kota besar; serta budaya digital yang memfasilitasi belanja cepat.
Penjelasan ini didukung oleh kajian McKinsey internasional yang menemukan Gen Z lebih rentan melakukan doom spending dibanding kelompok usia yang lebih tua.
Namun demikian, banyak juga Gen Z yang menerapkan strategi finansial kreatif yaitu sebagian mempraktikkan “loud budgeting”, “soft savings”, atau menabung lewat investasi kecil sehingga akhirnya tren doom spending yang terjadi muncul berdampingan dengan literasi baru.
Untuk itu diperlukan penguatan literasi yang memadai mengenai instrumen dan pilihan agar menikmati hari ini tanpa mengorbankan masa depan. Dengan demikian, Gen Z bukan hanya konsumen impulsif yang menambah angka penjualan, tapi mereka bisa menjadi agen perubahan ekonomi yang mendorong inovasi, memperkaya budaya usaha lokal, dan membantu bangsa melewati kengakpastian dengan daya tahan yang lebih baik.
Baca juga: Siasat mengatasi "doom spending" menurut psikolog
1234Tampilkan SemuaSuka(949)
Artikel Terkait
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
- SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol
- Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif

12 SPPG yang langgar SOP siap beroperasi kembali